Bahan kimia dalam makanan dapat masuk ke dalam makanan yang kita konsumsi dengan dua cara. Yang pertama adalah bahan kimia tersebut memang dengan sengaja ditambahkan dalam proses pembuatan dengan tujuan tertentu. Sebagai contoh adalah penggunaan bahan kimia pewarna tekstil untuk memperbaiki penampilan makanan.
Penambahan food additives seperti pengawet, pemanis buatan, pewarna makanan dan garam adalah contoh lain bahan kimia dalam makanan yang memang dengan sengaja ditambahkan selama proses produksi atau proses pembuatan.
Yang kedua, bahan kimia dalam makanan bisa juga berasal dari sisa bahan kimia atau berasal dari kemasan (food contaminants). Mari kita ambil contoh. Pestisida adalah bahan kimia beracun yang biasa digunakan petani untuk melindungi tanaman dari serangan hama. Pada saat hasil tanaman dipanen, sisa pestisida masih tetap ada. Dan kemungkinan besar masih akan tetap ada meskipun telah dicuci dengan menggunakan air dan masuk ke dalam tubuh ketika kita konsumsi.
Cari Tahu Bahan Kimia Dalam Makanan
Food additives atau zat aditif pada makanan biasanya kurang mendapat perhatian dari kita sebagai konsumen. Akan tetapi tahukah kita bahwa zat-zat aditif yang ada dalama makanan dapat membahayakan kesehatan kita dalam jangka panjang?Kita sebut saja misalnya beberapa contoh zat aditif pada makanan. Pengawet, pewarna makanan, pemanis buatan, asam, garam, bahan pengembah, bahan penguat rasa dan bahan kimia pengembang adonan. Bahan-bahan kimia tersebut akan dapat kita temukan pada makanan berkemasan.
Lalu bagaimana kita tahu bahwa makanan yang kita konsumsi mengandung bahan kimia tersebut? Mudah sekali. Lihat saja label pada kemasan produk makanan olahan yang akan kita beli. Di dalam label anda bisa mengenali zat aditif apa saja yang terdapat di dalamnya.
Pada sayuran atau buah-buahan tentu yang paling harus kita waspadai adalah sisa pestisida. Karena kita tahu bahwa pestisida adalah bahan kimia beracun yang sangat berbahaya. Kuncinya, jangan pernah mengkonsumsi langsung bahan makanan hasil pertanian yang jelas-jelas menggunakan pestisida buatan sebagai bahan anti hamanya.
Tips Menghindari Bahan Kimia Dalam Makanan
Untuk menghindari sama sekali atau zero consumption bahan kimia dalam makanan, rasa-rasanya tidak mungkin kita lakukan. Apalagi bagi kita yang memang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi.Tips yang pertama adalah mencari tahu dampak negatif bahan kimia dalam makanan terhadap kesehatan kita, baik itu berupa food additives maupun food contaminants. Secara psikologis bila kita sudah tahu ruginya bagi kita, maka secara alami kita akan berusaha untuk menghindarinya.
Tips yang kedua adalah mengenali keberadaannya. Kita bisa lihat label pada kemasan, mencari tahu cara memproduksinya atau cara menanamnya. Beralih dengan mengonsumsi makanan tanpa zat aditif atau hasil pertanian organik adalah cara terbaik yang bisa kita pilih.
Tips yang ketiga adalah mulailah dengan kebiasaan memasak di rumah. Dengan cara itu kita bisa mengontrol 100% semua proses penyediaan makanan, termasuk bahan kimia yang digunakan.
Ingat, tugas kita adalah menjaga kesehatan kita dan keluarga kita. Jangan percaya 100% kepada iklan produk makanan. Bagaimanapun bahan kimia dalam makanan dalam jumlah tertentu kemungkinan besar akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan kita. Jadi waspadalah, waspadalah!
1 comment:
Sekarang sudah banyak sayur dan buah-buahan organik yang lebih aman untuk dikonsumsi
Post a Comment