Coca-Cola, perusahaan minuman ringan terkemuka asal Amerika Serikat, telah memperkenalkan bahan kemasan minuman terbaru, yang terbuat dari bagian tumbuhan. Botol Coca-Cola teranyar ini merupakan generasi pertama botol plastik ramah lingkungan.
Coca-Cola pertama kali memperkenalkan botol plastik terbarunya ini pada saat Climate Change Summit di Copenhagen, Denmark, bulan lalu. Dan akan kembali diperkenalkan bulan berikutnya, yaitu pada saat Olimpiade musim dingin di Vancouver, Kanada, dimana seluruh minuman bersoda dan air mineral akan dikemas dalam botol plastik terbarunya.
Botol plastik konvensional biasanya terbuat dari polyethylene terephthalate (PET), yang merupakan produk turunan dari minyak bumi, yang jumlahnya makin terbatas. Sedangkan botol plastik milik Coca-Cola berasal dari 70% produk minyak bumi dan 30% produk turunan dari tebu.
Proses produksi botol Coca-Cola terbaru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama-tama batang tebu dihancurkan dan diperas untuk mengekstraksi gula yang ada di dalamnya. Gula selanjutnya di fermentasi dan didistilasi untuk memproduksi etanol. Melalui serangkaian proses, etanol diubah menjadi mono-ethylene glycol (MEG). Mono-ethylene glycol kemudian di campur dengan terephthalic acid untuk memproduksi plastik PET.
Coca-Cola dengan bantuan Imperial College London kemudian melakukan analisis dampak lingkungan antara botol plastik konvensional dan botol plastik terbaru dari Coca-Cola. Hasilnya menunjukkan bahwa botol plastik yang berasal dari campuran antara minyak bumi dan etanol meninggalkan limbah karbon lebih kecil 12%-19% dibandingkan dengan botol plastik konvensional. (wsj.com)
No comments:
Post a Comment