Kalau saja setiap pengguna HP atau telepon selular di Indonesia melakukan pengisian pulsa satu kali per bulan, coba bayangkan berapa banyak volume sampah kertas voucher fisik yang dihasilkan.
Padahal, hanya dengan mengalihkan isi ulang pulsa dari voucher fisik ke voucher elektrik, berarti kita sudah ikut andil mengurangi produksi sampah di Indonesia. Secara otomatis kita pun sudah ikut berupaya menyelamatkan keberadaan hutan di Indonesia, yang notabene sebagai penyedia bahan baku pembuatan voucher fisik.
Jadi mulai sekarang ganti voucher fisik anda ke voucher elektrik.
Ayo…kita pasti bisa. Cari tahu, semua ada ilmunya.
Padahal, hanya dengan mengalihkan isi ulang pulsa dari voucher fisik ke voucher elektrik, berarti kita sudah ikut andil mengurangi produksi sampah di Indonesia. Secara otomatis kita pun sudah ikut berupaya menyelamatkan keberadaan hutan di Indonesia, yang notabene sebagai penyedia bahan baku pembuatan voucher fisik.
Jadi mulai sekarang ganti voucher fisik anda ke voucher elektrik.
Ayo…kita pasti bisa. Cari tahu, semua ada ilmunya.
Sepakat! sebagai seorang mahasiswa biologi yang belajar mengenai lingkungan, saya sangat mendukung gerakan voucher elektrik ini.
ReplyDeleteTerkesan sepele memang, tapi bayangkan saja dengan sekian juta pelanggan telepon seluar Indonesia dan sekian banyak voucher fisik yang diperjual belikan, berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk memenuhi permintaan voucher fisik.
Ayooo....mulai dari sekarang ganti voucher fisik dengan voucher elektrik!
GANTI JUALAN VOURCER FISIK ANDA KE VOUCER ELEKTRIK
ReplyDeleteJangan cuma salain yang beli mas, yang jual juga. :)
maksudnya
ReplyDeleteKalau kita bisa, kenapa tidak? Kita juga punya tanggungjawab atas kelestarian lingkungan kita dan memjaganya untuk generasi yang akan datang
ReplyDeleteck ck ck
ReplyDeletekalo cuman voucher doank mah kaga ngaruh amat kali
kalau semua buku kita jadikan buku elektronik baru ngaruh
paling sering kalo beli pulsa palingan 2 kali seminggu kalo pas beli dikit2
paling 2 kartu
lagian kalo pada ganti elektronik
malahan para pengusaha vouchernya nurun dunkz omzetnya
terus gimana dengan perdana
kalo aku sih suka kecewa lama kekirimnya kalo pake voucher elektronik
jadi lebih prefer fisik aja gitu
kecuali beda harganya nya sampai 50% boljug tuh
btw ada jualan pulsa elektronik murah ga?
Memang sih kalau yang peduli cuma beberapa orang tidak mungkin berpengaruh besar. Tapi, saya melihatnya secara kolektif.
ReplyDeleteCoba kita pikir, kertas voucher isi ulang berapa lama kita pakai? Pasti cuma beberapa detik 'kan?
Kalau buku mah beda...karena kita pakainya lama, bahkan biasanya kita warisin...
Bener banget tuh bos, menggunakan voucher elektrik akan membuat kita lebih praktis (ga pakai gosok)
ReplyDeleteApalagi kita bisa pintar menjadikan HP kita sebagai alat bisnis, belanja pulsa pribadi, dan bisa kirim ke teman (berjualan)
Ne (numpang ngiklan ya gan) bagi yang mau belanja serta berbisnis pulsa, silakan klik ke link saya.
Matur nuwun, semoga sukses